Surabaya akan tambah sekolah dikawasan padat penduduk

Kecamatan padat penduduk dan memiliki jumlah usia sekolah yang lebih banyak menjadi perhatian utama dalam kisruh PPDB Zonasi kemarin. Menurut Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, hal ini disebabkan jumlah sekolah yang sedikit di daerah tersebut, dan otomatis daya serap siswa tidak mampu mengakomodir semuanya.

“Kemudian ada beberapa program yang kita nambah. Jadi pengalaman kita kemarin rayonisasi itu kan ternyata ada d beberapa d kecamatan itu yang padat terutama daerah tambaksari itu banyak anak anak yang dia punya kapasitas bagus tapi dia tidak dapat sekolah. Karena jumlah penduduknya banyak sekolahnya sedikit.”

Lanjut Risma, Pemkot mengambil kebijakan untuk tahun 2019 SILPA masih ada sisa dan nantinya akan dialokasikan untuk penambahan fasiltas sekolah, khusunya. SMP yang berada di daerah padat penduduknya.

“Kemarin kita ngajukan untuk 2019 itu silpanya 600 berapa, jadi masih sisa 400 sekian. Yg jelas kita tuntaskan, kita lokasikan untuk pembebasan tanah. Jadi, karena itu kita akan nambah d beberapa tempat untuk fasilitas smp terutama, kalau sd kemarin tdk terlau. Tapi smp, karena mengakomodir rayonisasi kalau dulu dia bisa lompat2. ” Terangnya, saat diwawancarai di gedung DPRD Surabaya, Kamis(11/7)

Menurutnya, penambahan fasilitas sekolah ada di berbagai tempat . Seperti SMP Negeri 9, SMP Negeri 3. Penambahan itu berupa sarana prasarana penunjang dan ada pengadaan lapangan olahraga juga.

Video : Esti Widiyana
Editor : Rahmad Suryadi Naskah : Yudha Pratama (Pace)