Type to search

LENTERA FLASH

Hadiri Milad Masjid Cheng Hoo, Puti Ingatkan Pancasila Solusi Perkembangan Dunia

redaksi Oct 10

Puti Guntur Soekarno Ingatkan Pancasila Solusi Perkembangan Dunia

Puti Guntur Soekarno menjadi ‘bintang’ saat peringatan Milad ke 16 Masjid Cheng Hoo Surabaya Jalan Gading 2 Surabaya, Sabtu (13/8/2018) malam. Disela peringatan Dwi Windu tersebut, cucu Proklamator Bung Karno itu disambut hangat warga Tinghoa di Kota Pahlawan.

Puti yang merupakan calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI, dari PDI Perjuangan, daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur 1 (Surabaya-Sidoarjo), nomor urut 2, menyampaikan peranan sangat berarti warga Tionghoa bersamaan masuknya Islam ke Tanah Air. Bahkan hingga pemerintahan pertama Republik Indonesia dengan kakeknya sebagai presiden pertama.

“Disini peranan budaya itu menjadi sangat penting dalam penyebaran Islam. Terutama yang dari dataran China ke Indonesia. Ada salah satu tokoh yang sangat kuat dan berpengaruh ikut dalam penyebaran Islam di Indonesia ini, salah satunya adalah Laksamana Muhammad Cheng Hoo ini,” kata Puti.

Menurut Puti sebagaimana mengutip paparan sejarah, selama tujuh kali Cheng Hoo bolak-balik dari China ke Indonesia. “Sebenarnya tidak dalam rangka menjajah namun untuk menjalin Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan antar sesama umat Islam) itu dengan Bahasa Indonesia,” papar Puti yang malam itu berbalut busana muslim warna putih dengan motif hitam.

Hubungan persahabatan Indonesia dengan China atau Tiongkok, kata Puti, mulai tahun 1400-an dengan masuknya Cheng Hoo, dan hingga masa pemerintahan Bung Karno serta kini tetap berlangsung.

Bahkan saat Konfrensi Asia Afrika (KAA), Bung Karno menerima dengan tangan terbuka kehadiran Zhou En Lai selaku Perdana Menteri China. Ketika itu sempat memicu perdebatan perwakilan negara-negara antikomunis yang hadir dalam KAA.

Bung Karno, menurut Puti, juga memiliki hubungan baik dengan Mao Tze Tung. Semua itu menjadi bagian strategi dan lobi politik Bung Karno dengan pemimpin-pemimpin China.

“Sekarang kita tahu Pak Jokowi (presiden) juga menjalin hubungan yang baik dengan para pemimpin-pemimpin di Negeri China. Keinginan Bung Karno bahwa Indonesia harus menjadi raksasa dunia, mercusuarnya dunia. Bahkan Bung Karno menyampaikan Pancasila adalah solusi dalam perkembangan dunia kedepan,” urai Puti.

Pemikiran Bung Karno itu yang menjadi salah satu dasarnya menggelar KAA untuk berbicara kemerdekaan bangsa-bangsa di dunia, dan bukan hanya Indonesia saja. “Semua itu tak lepas dari leluhur-leluhur Bangsa Indonesia, termasuk Laksamana Muhammad Cheng Hoo,” tutup Puti.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Persatuan Islam Tionghoa (PITI) Jawa Timur H Hariyanto Satrio mengatakan Masjid Cheng Hoo Surabaya adalah yang pertama di Jatim, yang kemudian diikuti berdirinya Masjid Cheng Hoo di kabupaten/kota lain. Kini di Jatim terdapat 19 Masjid Cheng Hoo.

“Yayasan Cheng Hoo juga akan membangun makam Islam muslim Tionghoa pertama. Sudah dapat sebidang tanah seluas 3000 m2 di Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. Dengan tersedianya makam Islam Tionghoa maka tidak lagi membingungkan saat ziarah kubur atau Ceng Beng tiap tahun,” kata Hariyanto.

Peranan Yayasan Masjid Muhammad Cheng Hoo, imbuh Hariyanto, juga menyasar bidang ekonomi. Dimana ada beberapa perusahaan milik anggota PITI yang memberikan pelatihan kewirausahaan bagi para santri di pondok pesantren (Ponpes) di Jatim. Salah satunya Ponpes Al Amin di Sumenep. Rencananya kemitraan ini akan diresmikan Preside Joko Widodo akhir Oktober 2018 ini.

Pelatihan lain, yakni pengobatan metode tusuk jari. “Yayasan juga mencetak Al Qur’an huruf braille yang disumbangkan,” tandas Hariyanto.

Humas Yayasan Muhammad Cheng Hoo, Ustadz Liem Fuk San mengatakan bersamaan Milad ke 16 Masjid Cheng Hoo Surabaya disalurkan bantuan senilai Rp 800 juta. “Yang 600 juta untuk Palu, Sigi dan Donggala. Yang 200 juta untuk korban gempa di Sumenep,” tutup Liem

Tags:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *