Lingkungan Sekolah Rawan Jadi Pasar Gelap Narkoba

SURABAYA – Minimnya ketersediaan sarana edukasi anti narkoba bagi siswa, terutama SD, menjadi keprihatinan tersendiri bagi guru. Sementara pengedar terus “gerilya” memasarkan barang haram perusak generasi itu.

Sekolah meminta ada komik, film animasi, film dokumenter dan sarana sosialisasi lain yang menarik bagi siswa. Ini disampaikan Priyo, Wakil Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 21 Surabaya saat mengikuti pelatihan P4GN, digelar Badan Nasional Narkotika Kota (BNNK) Surabaya, di salah satu hotel, Senin (30/7).

“Apakah BNNK ada produksi komik yang isinya materi pencegahan penggunaan narkoba pada anak. Ini bisa dipadukan dengan program literasi,” tanya Priyo sebagai salah satu peserta.

Priyo menilai siswa-siswi SD rentan terpengaruh dari istilah narkoba yang didengar.

Lain halnya dengan Budi, Kepala Sekolah SMP Katolik Karitas 3 Surabaya. Dia berterima kasih bisa menjadi peserta sosialisasi. Selain itu menyampaikan info mengenai banyaknya anak-anak pelajar di rumah kosong di belakang sekolahannya.

Ungkapan hampir senada disampaikan Josephine Elizabeth, kepala SMP Dapena 1 Surabaya. “Materinya menarik agar guru bisa mengedukasi siswa mengenai narkoba,” kata Josephine.

Kepala BNNK Surabaya AKBP Drs. Suparti, SH., MH,. mengatakan sarana edukasi berupa komik bisa dibuat pihaknya dengan kerjasama dengan pihak lain. Materinya bisa adopsi dari mana saja, termasuk luar negeri.

Mantan kabag humas Polrestabes Surabaya ini minta kepala sekolah memerintahkan petugas keamanan sekolahnatau guru lain untuk aktif cek kamar mandi, sudut sekolah, tempat parkir. Jangan sampai menjadi tempat konsumsi narkoba oleh siswa.

Pakar kesehatan jiwa Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya, Fattyawan Kintono, Sp.Kj (K) pada forum sosialisasi itu menyampaikan jenis narkoba yangbrawan digunakan anak secara diam-diam. Di antaranya pil koplo. “Lingkungan pendidikan bisa menjadi pasar gelap narkoba,” pesannya. (ayi)