Anak Zaman ‘Now’ Harus Melek Politik
“Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncang dunia.” (Soekarno)
Quote Presiden Pertama RI, Soekarno di atas membuktikan bila negeri ini membutuhkan para pemuda/pemudinya untuk membangun bangsa. Secara tersirat Bung Karno- begitu sapaannya—menggambarkan bila di usia muda seseorang berjiwa kuat dan memiliki kemampuan trengginas. Dengan jiwa yang berkobar-kobar, generasi muda diharapkan menjadi agent of change untuk menjadikan Indonesia lebih sejahtera.
Termasuk agen perubahan di bidang politik. Sebab segala sesuatu yang terjadi dalam negeri ini, tidak terlepas dari kebijakan politik yang dikeluarkan oleh lembaga negara. Oleh karena itu, pilihan politik masyarakat sangat berpengaruh terhadap arah kebijakan masa depan bangsa. Walhasil, anak muda selaku generasi penerus bangsa diharapkan untuk tidak apatis terhadap politik.
Hal tersebut diakui oleh Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am, politisi muda dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang berhasil menduduki kursi DPRD Surabaya periode 2019-2024. “Awalnya saat remaja saya yang takut terlibat politik. Tapi seiring berjalannya waktu, terus saat kuliah juga aktif di organisasi, saya akhirnya paham bila kami kaum muda juga dibutuhkan dalam kancah perpolitikan tanah air,” ujarnya.